Melakukan Balik Nama Sertipikat Tanah berarti mengalihkan tanah itu ke orang lain (dari A ke B). Misalnya, nama yang tercantum di dalam sertipikat tanah adalah si A maka si A tersebut disebut sebagai pemilik tanah. JIka terjadi balik nama, maka yang semula nama di sertipikat si A akan menjadi si B (pemilik yang baru).
Balik nama sertipikat tanah dari si A ke si B dapat dilakukan dengan cara pengalihan hak atas tanahnya terlebih dahulu. Pengalihan hak atas tanah ini merupakan syarat dari balik nama sertipikat tanah. Ada beberapa macam pengalihan hak atas tanah, diantaranya : jual-beli, hibah, dll.
Untuk pengalihan hak atas tanah berdasarkan jual-beli, maka dokumen yang dihasilkan adalah Akta Jual Beli (AJB) sedangkan untuk hibah, dokumen yang dihasilkan adalah Akta Hibah yang keduanya sama-sama dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
Lalu bagaimana dengan pengalihan hak tanah dari orang tua ke anak ?
Dapat dilakukan dengan Jual-Beli berdasarkan AJB, namun pada prakteknya pengalihan hak atas tanah dari orang tua ke anak biasanya dilakukan dengan cara pemberian atau Hibah, sehingga yang perlu dibuat adalah Akta Hibah.
Akta Hibah yang sudah dibuat oleh PPAT tersebut akan dijadikan sebagai salah satu syarat balik nama sertipikat tanah dari pemilik lama (orang tua) ke pemilik baru (anaknya).
Hubungi Kami terlebih dahulu, dan Kami akan membuatkan janji untuk Anda.
Senin-Jumat : 08.30 - 17.00 WIB
Sabtu-Minggu : Tutup